SMP POMOSDA MAOSPATI MAGETAN JAWA TIMUR INDONESIA


Jumat, 01 April 2011

Tetap Menggema



Dug..dug..dug,. jes. Suara musik hadroh masih menggema. Suara inilah yang sering terdengar di lingkungan pondok SMP POMOSDA pada hari kamis malam usai sholat isya’. Serentak setelah jamaah berhamburan keluar, beberapa saat kemudian beberapa anak mulai siap di tempat berlatih hadrah. Sebagian mulai beraksi dengan alat-alt hadrah dan beberapa dari mereka melantunkan shalawat. Seni musik yang satu ini ternyata mempunyai daya pikat tersendiri bagi santri POMOSDA. “Jujur, hati saya sangat tersentuh ketika mendengar lantunan irama hadroh yang penuh nuansa islami”,ungkap ustad  Muhammad Nur Faruq Kudhori selaku pembimbing hadroh. Segala keuletan dan keahlian beliau dalam mengajarkan dan mencurahkan keahliannya   dengan pengabdian yang gigih selama mengajar di POMOSDA memang patut diacungi jempol. Terbukti sudah sekitar 8 tahun beliau masih setia mengajar ank didiknya untuk berlatih hadrah. 

Hadroh sendiri secara istilah berarti kesenian tradisional yang sudah ada sejak jaman kenabian yang berisikan shalawat kepada rasulullah. Tetapi sekarang tak banyak orang yang senatiasa mau melestarikan seni musik ini bahkan sebagian orang di jaman modern ini telah mengenyampingkannya dan menggantikannya dengan musik modern yang sekarang ini mempunyai reting tinggi dalam jejeran seni musik di tanah air.
Alat hadroh modern meluputi bas, keplak, remo, kecer, ditambah, dengan alat-alat modern seperti gitar, piano dan ketipung. Di POMOSDA sendiri juga menambahkan hiburan seperti rodat yang dimaksudkan agar khalayak lebih tertarik pada musik hadrah. Hadrah POMOSDA telah mengepakkan sayapnya tidak hanya di lingkungan POMOSDA saja tetapi sudah banyak tampil di luar meski baru sekitar kota Magetan saja. Contohnya dalam hajatan, acara takbiran, wisuda dan sering ditampilkan dalam kegiatan pondok.
Beberapa siswa SMP POMOSDA pun juga menuturkan bahwa adanya seni hadrah ini memilki arti tersendiri. Menurut Anshori, Kegiatan hadrah adalah suatu seni  musik yang selain nadanya enak didengar dan menyeukkan hati juga mapu mempererat kekompakan masing-masing pemainnya”. Adapun tujuan adannya kegiatan seni hadrah ini untuk mengisi waktu luang siwa sekaligus menjadi kegiatan ekstrakulikuler yang ada di lingkup pondok. Dengan demikian, bakat yang dimiliki santri bias tersalurkan dan tetap terarah.(*)

Tidak ada komentar: